Sampai kapan kita saling caci maki Konsep keagamaan lahir untuk perdamaian Kenapa malah jadi pertikaian? Atau mungkin kalian kurang baca? Makanya jadi kesetanan? Kalau agama menjadi alat utama tuk lahirkan peperangan Minta izin ke orangtuamu, Jadi atheis sekalian Percaya tidak percaya Muhammad, Yesus, Siddharta Gautama Sedang panik di depan Sang pencipta Menunduk malu, melihat banyak pengikutnya Yang lebih amis dari anjing tak berbulu. ----------------------------------------------------------------------------------------------------- Aku pernah mencintai Indonesia, sampai banyak bicara Pernah berisik dalam perbincangan agama, Menjadi bagian dari para pencari perdebatan Lalu aku memilih usai Bukannya, “menjadi” dan “menikmati” Lebih baik dari “meminta” dan “menghakimi?” Bukannya “menghargai” dan “menjalani” Lebih baik dari “menghardik” dan “sok paham”? Bukannya menjadi teman bicara Lebih baik dari lawan bicara?
Mulailah segala sesuatu dengan menuliskannya. Tebarkan hal-hal yang bermanfaat lewat tulisan kita. Bagikan momen-momen menarik, berkesan, bermanfaat dan lainnya, apapun itu, lakukanlah dengan menulis secarik kata demi kata. Sebab tulisan kita tidak akan pernah mati bahkan jika kita mati -S3njar