Sampai kapan kita saling
caci maki
Konsep keagamaan lahir
untuk perdamaian
Kenapa malah jadi
pertikaian?
Atau mungkin kalian
kurang baca?
Makanya jadi kesetanan?
Kalau agama menjadi alat
utama tuk lahirkan peperangan
Minta izin ke orangtuamu,
Jadi atheis sekalian
Percaya tidak percaya
Muhammad, Yesus,
Siddharta Gautama
Sedang panik di depan Sang
pencipta
Menunduk malu, melihat
banyak pengikutnya
Yang lebih amis dari
anjing tak berbulu.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------
Aku pernah mencintai
Indonesia, sampai banyak bicara
Pernah berisik dalam
perbincangan agama,
Menjadi bagian dari para
pencari perdebatan
Lalu aku memilih usai
Bukannya, “menjadi” dan “menikmati”
Lebih baik dari “meminta”
dan “menghakimi?”
Bukannya “menghargai”
dan “menjalani”
Lebih baik dari “menghardik”
dan “sok paham”?
Bukannya menjadi teman
bicara
Lebih baik dari lawan
bicara?
Aku memilih berbagi
cinta dan keindahan hidup
Memilih berbagi saran dibanding
mengkritik tajam
Membuka buku, di temani
kopi
Dan tersenyum seraya
berkata dalam hati
‘Selama kau masih bisa
berbaik hati pada orang lain
Maka hidup akan
baik-baik saja’
“Jadilah air yang keras
kepala: Tidak mengikuti arus namun tetap menenangkan”
Komentar