Aku menyeduhnya dengan filosofiku sendiri Setiap butirnya tersemat banyak rasa Malam ini amarahku mendominasi rasa itu Kopi hitam tanpa gula Rasa hambar yang tidak sama sekali enak Begitu orang awam menyebutnya, namun Bagiku tidak, kopi lebih dari itu Kopi banyak menolongku Sekarang aku sedang dikedai kopi Kata ia yang kuajak bercengkrama "lagi pahit ditambah pahit" Wajar saja, ia hanya tidak tahu Sebenarnya memang begitu cara mengkonsumsi kopi Jika manis, untuk apa susah-susah meraciknya Tinggal buka lalu seduh, selesai. Kopi bukan sekadar minuman Perlu mencintainya untuk mendapatkan rasa terenak Jika tidak menggunakan filosofi, kau akan menilai itu biasa saja. Namun saat kau tahu bagaimana cara mengeksekusinya Aku yakin kau tidak lagi bisa mengelak, kopi bisa mencanduimu.
Banyak cara untuk mengungkapkan rasa sayang kepada seseorang. Mulai dari sebuah ucapan atau berupa barang. Hampir semua orang melakukan cara itu sebagai bentuk mengungkapkan rasa sayangnya pada seseorang. Tentu saja siapa pun yang akan menerimanya pasti merasa senang, terlebih lagi itu pemberian dari orang yang dianggapnya sepesial. Terkecuali ia mendapatkan suatu hal yang sama-sekali tidak disukai, atau terkesan biasa-biasa saja. Tetapi menurutku itu adalah cara yang kuno dan sudah terlanjur basi. Ya, kalian mungkin akan mengatakan ‘ah bilang saja gak mampu beli’. Yaps, thats right. Memang benar, aku tidak mampu jika itu berupa tas bermerek, perhiasan, tiket liburan, dan barang-barang mahal lainnya. Jika hanya sekadar martabak telor sepesial yang telornya lima mah masih bisa. Perlu dicatat, jika tidak semuanya ungkapan rasa sayang itu harus berupa barang ataupun sesuatu yang mahal. Lalu bagaimana jika kita tidak memiliki uang untuk membeli barang itu? Apakah itu pertanda kita tidak