Langsung ke konten utama

Postingan

Bicara Kopi

Aku menyeduhnya dengan filosofiku sendiri Setiap butirnya tersemat banyak rasa Malam ini amarahku mendominasi rasa itu Kopi hitam tanpa gula Rasa hambar yang tidak sama sekali enak Begitu orang awam menyebutnya, namun Bagiku tidak, kopi lebih dari itu  Kopi banyak menolongku Sekarang aku sedang dikedai kopi Kata ia yang kuajak bercengkrama "lagi pahit ditambah pahit" Wajar saja, ia hanya tidak tahu Sebenarnya memang begitu cara mengkonsumsi kopi Jika manis, untuk apa susah-susah meraciknya Tinggal buka lalu seduh, selesai. Kopi bukan sekadar minuman Perlu mencintainya untuk mendapatkan rasa terenak Jika tidak menggunakan filosofi, kau akan menilai itu biasa saja. Namun saat kau tahu bagaimana cara mengeksekusinya Aku yakin kau tidak lagi bisa mengelak, kopi bisa mencanduimu.
Postingan terbaru

Sebuah Ungkapan Untuk Orang Tersayang

Banyak cara untuk mengungkapkan rasa sayang kepada seseorang. Mulai dari sebuah ucapan atau berupa barang. Hampir semua orang melakukan cara itu sebagai bentuk mengungkapkan rasa sayangnya pada seseorang. Tentu saja siapa pun yang akan menerimanya pasti merasa senang, terlebih lagi itu pemberian dari orang yang dianggapnya sepesial. Terkecuali ia mendapatkan suatu hal yang sama-sekali tidak disukai, atau terkesan biasa-biasa saja. Tetapi menurutku itu adalah cara yang kuno dan sudah terlanjur basi. Ya, kalian mungkin akan mengatakan ‘ah bilang saja gak mampu beli’. Yaps, thats right. Memang benar, aku tidak mampu jika itu berupa tas bermerek, perhiasan, tiket liburan, dan barang-barang mahal lainnya. Jika hanya sekadar martabak telor sepesial yang telornya lima mah masih bisa. Perlu dicatat, jika tidak semuanya ungkapan rasa sayang itu harus berupa barang ataupun sesuatu yang mahal. Lalu bagaimana jika kita tidak memiliki uang untuk membeli barang itu? Apakah itu pertanda kita tidak

Bapak Republik yang Dilupakan

Diburu oleh polisi rahasia di dua benua dan 11 negara, menguasai delapan bahasa (Indonesia, Minang, Belanda, Rusia, Jerman, Inggris, Mandarin, dan Tagalog), memiliki 23 nama samaran, 13 kali di penjara, memiliki lima jenis pekerjaan, 20 tahun di dalam pelarian. Lantas, siapakah dia? Dalam pelajaran sejarah sejak SD sampai SMA, kita mengenal nama-nama seperti Sukarno, Bung Hatta, H. Agus Salim, dan tokoh lainnya. Namun, ada satu nama yang lupa disebutkan dalam pelajaran sejarah kita ini. Sosok revolusioner, seorang penggagas pertama kata Republik Indonesia yang berasal dari Padang. Gigih menentang penjajah cintanya pada negeri tak terbantah, berpikiran visioner dan revolusioner. Namun sayang, karena alasan ideologi namanya tenggelam. Dia adalah Tan Malaka yang bernama asli Sutan Ibrahim, lahir tanggal 2 Juni 1897 di Pandam Gadang, Suliki, Sumatera Barat. Putra dari Rasad Caniago dan Sinah Simabur, dia mendapat gelar semi bangsawan dari ibunya, menjadi Sutan Ibrahim Datuk Tan Ma

Perang Boer

Part 1 Perang Boer merupakan perang yg terjadi di Afrika Selatan, Anatar Imperium Britania Melawan dua Republik Boer. Yakni Negara Bebas Oranje dan Republik Transvaal, antara abad ke 19 dan awal abad 20. Orang Boer atau Afrikaner merupakan keturunan Kolonis Belanda yang sebagai pioner merambah ke pedalaman Afrika Selatan dan mendirikan Oranje Vrijstaat dan Zuid-Afrikaanse Republiek. Orang Boer Menamai perang ini sebagai perang kemerdekaan. Tokoh nasional Indonesia Ernest Douwes Dekker pernah berpartisipasi pada perang ini di kubu Republik Transvaal. Latar Belakang Perang Boer Pada tahun 1652 perusahaan dagang VOC yg berbasis di Belanda, mendirikan pos dagang di ujung selatan pesisir benua Afrika sebagai lokasi transit antara Belanda dan Kepulauan Indonesia. Pendirian pos dagang tersebut sekaligus menjadi momen awal masuknya imigran-imigran Belanda (Boer). Wilayah yg ditinggali oleh orang-orang Boer dikenal dengan nama Kaapkolonie (Koloni semenanjung cape colony). Sementara

Malaikat Kecil

Tangisnya adalah suara terakhir yang terucap dari bibir imutnya Mereka baru saja bercanda gurai sore tadi Masih terngiang jelas celotehan khas si kecil kesayangannya itu Terakhir ia hanya menyampaikan “Nanti abis mandi tidur ya” Si kecil terlelap dalam tidur malamnya Ia bermimpi tubuhnya sakit, namun ia kembali tertidur Sang ayah menangis, mendekap erat tubuh anak kesayangannya itu ‘Bangun nak ini ayah, ayo kita main lagi’ Malaikat kecil itu terbangun mengusap air mata Yang jatuh di pipi sang ayah ‘Ayah jangan nangis, dedek udah bangun’ Cuma kata Allah ayah gak bisa lihat dedek lagi.

Perang Sonderbund, Perang Saudara Di Tanah Netral

Sebagian besar orang awam menganggap kalau Swiss adalah negara netral dan tidak pernah terlibat perang. Namun faktanya negara senetral dan sedamai Swiss juga tak luput dari peperangan. Sejarah itu terjadi pada tahun 1847. Swiss mengalami perang saudara yang dinamakan Perang Sonderbund atau Sonderbundkrieg. Konflik ini terjadi antara pihak pemerintah protestan yang pro-reformasi dan kelompok Sonderbund katolik konservatif. Latar belakang dari perang ini dapat ditelusuri ditahun 1840an ketika kelompok partai liberal Swiss (yang terdiri dari perwakilan canton protestan) mendominasi di dewan legislatif nasional atau Tagzatsung.Salah satu dari ambisi kelompok ini adalah menekan kekuasaan gereja katolik, kelompok ini juga membuat konstitusi baru yg berniat menyatukan semua negara bagian atau biasa disebut canton . Namun tidak semua canton menerima konstitusi ini, beberapa canton yang penduduknya mayoritas beragama katolik menolak reformasi ini dan canton Lucerne, Fribourg, Uri,

Pale Blue Dot

Apa itu Pale Blue Dot? ya, dalam bahasa Indonesia dapat dikatakan sebuah titik biru pucat yang menggambarkan sebuah potret dari planet biru tercinta kita ini, yaitu Bumi. Foto pertama tersebut diambil oleh wahana Voyager 1 yang sedang berada dalam luar orbit planet pada 14 Februari 1990. Dalam foto tersebut, bumi bagaikan sebuah titik biru kecil (0,12 Megapiksel) yang berada dalam hamparan materi gelap luasnya kosmos alam semesta ini. Carl Sagan, seorang ilmuwan NASA lah Tokoh dibalik pengambil gambar foto bumi dari luar Angkasa. Ia berkata kepada seluruh audiens Seminar di Universitas Cornell. Bahwa, pada sebuah titik kecil yang terlihat itu, setiap manusia yang pernah hidup, menjalani hidup mereka. Dalam perenungan-nya mengenai pale blue dot yang membuat saya terisak tersebut, ia mengatakan: "Dari jarak sejauh ini, Bumi tidak lagi terlihat penting. Namun bagi kita, lain lagi ceritanya. Tataplah lagi titik itu. Titik itulah yang dinamai 'di sini.' Itulah rumah. Itu