Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Sebuah Ungkapan Untuk Orang Tersayang

Banyak cara untuk mengungkapkan rasa sayang kepada seseorang. Mulai dari sebuah ucapan atau berupa barang. Hampir semua orang melakukan cara itu sebagai bentuk mengungkapkan rasa sayangnya pada seseorang. Tentu saja siapa pun yang akan menerimanya pasti merasa senang, terlebih lagi itu pemberian dari orang yang dianggapnya sepesial. Terkecuali ia mendapatkan suatu hal yang sama-sekali tidak disukai, atau terkesan biasa-biasa saja. Tetapi menurutku itu adalah cara yang kuno dan sudah terlanjur basi. Ya, kalian mungkin akan mengatakan ‘ah bilang saja gak mampu beli’. Yaps, thats right. Memang benar, aku tidak mampu jika itu berupa tas bermerek, perhiasan, tiket liburan, dan barang-barang mahal lainnya. Jika hanya sekadar martabak telor sepesial yang telornya lima mah masih bisa. Perlu dicatat, jika tidak semuanya ungkapan rasa sayang itu harus berupa barang ataupun sesuatu yang mahal. Lalu bagaimana jika kita tidak memiliki uang untuk membeli barang itu? Apakah itu pertanda kita tidak

Bapak Republik yang Dilupakan

Diburu oleh polisi rahasia di dua benua dan 11 negara, menguasai delapan bahasa (Indonesia, Minang, Belanda, Rusia, Jerman, Inggris, Mandarin, dan Tagalog), memiliki 23 nama samaran, 13 kali di penjara, memiliki lima jenis pekerjaan, 20 tahun di dalam pelarian. Lantas, siapakah dia? Dalam pelajaran sejarah sejak SD sampai SMA, kita mengenal nama-nama seperti Sukarno, Bung Hatta, H. Agus Salim, dan tokoh lainnya. Namun, ada satu nama yang lupa disebutkan dalam pelajaran sejarah kita ini. Sosok revolusioner, seorang penggagas pertama kata Republik Indonesia yang berasal dari Padang. Gigih menentang penjajah cintanya pada negeri tak terbantah, berpikiran visioner dan revolusioner. Namun sayang, karena alasan ideologi namanya tenggelam. Dia adalah Tan Malaka yang bernama asli Sutan Ibrahim, lahir tanggal 2 Juni 1897 di Pandam Gadang, Suliki, Sumatera Barat. Putra dari Rasad Caniago dan Sinah Simabur, dia mendapat gelar semi bangsawan dari ibunya, menjadi Sutan Ibrahim Datuk Tan Ma

Perang Boer

Part 1 Perang Boer merupakan perang yg terjadi di Afrika Selatan, Anatar Imperium Britania Melawan dua Republik Boer. Yakni Negara Bebas Oranje dan Republik Transvaal, antara abad ke 19 dan awal abad 20. Orang Boer atau Afrikaner merupakan keturunan Kolonis Belanda yang sebagai pioner merambah ke pedalaman Afrika Selatan dan mendirikan Oranje Vrijstaat dan Zuid-Afrikaanse Republiek. Orang Boer Menamai perang ini sebagai perang kemerdekaan. Tokoh nasional Indonesia Ernest Douwes Dekker pernah berpartisipasi pada perang ini di kubu Republik Transvaal. Latar Belakang Perang Boer Pada tahun 1652 perusahaan dagang VOC yg berbasis di Belanda, mendirikan pos dagang di ujung selatan pesisir benua Afrika sebagai lokasi transit antara Belanda dan Kepulauan Indonesia. Pendirian pos dagang tersebut sekaligus menjadi momen awal masuknya imigran-imigran Belanda (Boer). Wilayah yg ditinggali oleh orang-orang Boer dikenal dengan nama Kaapkolonie (Koloni semenanjung cape colony). Sementara

Malaikat Kecil

Tangisnya adalah suara terakhir yang terucap dari bibir imutnya Mereka baru saja bercanda gurai sore tadi Masih terngiang jelas celotehan khas si kecil kesayangannya itu Terakhir ia hanya menyampaikan “Nanti abis mandi tidur ya” Si kecil terlelap dalam tidur malamnya Ia bermimpi tubuhnya sakit, namun ia kembali tertidur Sang ayah menangis, mendekap erat tubuh anak kesayangannya itu ‘Bangun nak ini ayah, ayo kita main lagi’ Malaikat kecil itu terbangun mengusap air mata Yang jatuh di pipi sang ayah ‘Ayah jangan nangis, dedek udah bangun’ Cuma kata Allah ayah gak bisa lihat dedek lagi.

Perang Sonderbund, Perang Saudara Di Tanah Netral

Sebagian besar orang awam menganggap kalau Swiss adalah negara netral dan tidak pernah terlibat perang. Namun faktanya negara senetral dan sedamai Swiss juga tak luput dari peperangan. Sejarah itu terjadi pada tahun 1847. Swiss mengalami perang saudara yang dinamakan Perang Sonderbund atau Sonderbundkrieg. Konflik ini terjadi antara pihak pemerintah protestan yang pro-reformasi dan kelompok Sonderbund katolik konservatif. Latar belakang dari perang ini dapat ditelusuri ditahun 1840an ketika kelompok partai liberal Swiss (yang terdiri dari perwakilan canton protestan) mendominasi di dewan legislatif nasional atau Tagzatsung.Salah satu dari ambisi kelompok ini adalah menekan kekuasaan gereja katolik, kelompok ini juga membuat konstitusi baru yg berniat menyatukan semua negara bagian atau biasa disebut canton . Namun tidak semua canton menerima konstitusi ini, beberapa canton yang penduduknya mayoritas beragama katolik menolak reformasi ini dan canton Lucerne, Fribourg, Uri,

Pale Blue Dot

Apa itu Pale Blue Dot? ya, dalam bahasa Indonesia dapat dikatakan sebuah titik biru pucat yang menggambarkan sebuah potret dari planet biru tercinta kita ini, yaitu Bumi. Foto pertama tersebut diambil oleh wahana Voyager 1 yang sedang berada dalam luar orbit planet pada 14 Februari 1990. Dalam foto tersebut, bumi bagaikan sebuah titik biru kecil (0,12 Megapiksel) yang berada dalam hamparan materi gelap luasnya kosmos alam semesta ini. Carl Sagan, seorang ilmuwan NASA lah Tokoh dibalik pengambil gambar foto bumi dari luar Angkasa. Ia berkata kepada seluruh audiens Seminar di Universitas Cornell. Bahwa, pada sebuah titik kecil yang terlihat itu, setiap manusia yang pernah hidup, menjalani hidup mereka. Dalam perenungan-nya mengenai pale blue dot yang membuat saya terisak tersebut, ia mengatakan: "Dari jarak sejauh ini, Bumi tidak lagi terlihat penting. Namun bagi kita, lain lagi ceritanya. Tataplah lagi titik itu. Titik itulah yang dinamai 'di sini.' Itulah rumah. Itu

Hebatnya Lagu Indonesia Raya

 Indonesia kebangsaanku Bangsa dan tanah airku Marilah kita berseru Indonesia bersatu. Begitulah penggalan lirik paling sakral yang membuat jiwa rakyat Indonesia menggelegar saat menyanyikannya. lagu yang diciptakan oleh W.R Supratman ini memiliki makna yang sangat dalam jika benar-benar dihayati. Tak salah jika lagu Indonesia Raya dipilih menjadi lagu kebangsaan Indonesia sampai saat ini. Saya sendiri pernah mengalaminya. Momen itu terjadi pada tahun 2013. Bagi pecinta sepakbola, tahun 2013 merupakan tahun paling emosional yang tidak pernah terlupakan hingga saat ini. Sebab saat itu, timnas usia 19 tahun berhasil menjuarai piala AFF yang kebetulan Indonesia menjadi tuan rumah diajang tersebut. Tentu saja hal itu membuat masyarakat Indonesia bersorak gembira. sebab euforia  juara dalam olahraga sepak bola sudah lama sekali tidak dirasakan oleh masyarakat Indonesia semenjak 20 tahun terakhir. Saya ingat sekali, saat itu di kampung, kakek saya memasang televisi di teras rumah.

NADA

Sebutir nada datang menyelimuti malam Alunannya seolah merasuk ke dalam Rongga-rongga kosong di otakku Lebih indah dari nyanyian Burung gereja Di atas pohon sana Mata terpejam, Menjiwai setiap bait liriknya Ini Begitu indah, Seakan menjadi obat paling ampuh Disaat kondisi yang sedang tak baik-baik saja ini

Teruntuk Wanita Paling Spesial

Putaran jam berlalu Matahari kian meredupkan sinarnya Awan mulai menunjukkan pesona jingganya Tak di sangka langit menurunkan air sejuknya Menyegarkan indra penciuman Teringat ibu membuatkan secangkir teh kala dingin hujan turun Ibu, Bagaimana kabarmu Lama kita tak temu Remuk hatiku Mataku menitikan air Saat mendapat pesan Perihal menanyakan Kapan waktu pulangku Ibu, Maafkan segala perilaku Kejadian pada hari, dimana aku memberontak Aku berjanji Akan segera pulang Memeluk ragamu Mencium lembut tanganmu Ibu Ibu Dan Berkata ibu kesekian kalinya Aku rindu rumah Aku rindu masakanmu Aku rindu pelukmu Aku rindu senyummu Ibu, Aku sayang ibu

RINDU

Soal rindu, aku masih paling terbelakang Jika ditanya hal apa yang paling menyebalkan Dengan tegas aku akan mengatakan 'Rindu' Sebab, dia pernah membuatku luka Kau pasti tau bukan, bagaimana rasanya Itu lebih menyiksa dari apa pun Jika sudah begitu, waktu bisa saja menjadi musuh secara tiba-tiba Mereka seperti sedang berkompromi Jelas aku sangat tidak suka Berbeda dengan jumpa yang selalu Menghadirkan bahagia Tetapi jumpa akan terasa biasa jika tidak diawali rindu Kalau begitu aku menyukai keduanya Rindu, maafkan aku

Life Is Better With Friends

Liburan kali ini agaknya sedikit berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bukan tidak mudik ke kampung halaman, kalau itu memang sudah mejadi tradisi wajib bagiku dan keluarga bahkan sebagian besar orang ‘yang memiliki kampung’. Kali ini aku tidak akan membahas mengenai perjalanan, karena itu sudah terlalu sering saya ceritakan. Jika ada dari kalian yang belum tahu mengenai perjalanan dari ceritaku, itu sama saja dengan pengalaman orang-orang kebanyakan. Hanya saja mungkin kampung kita yang berbeda. Oke, lanjut. Mendekati bulan puasa tiba, teman-teman SMP-ku berencana akan mengadakan buka puasa bersama. Kita semua membahasnya di grup whatsap . Awalnya aku sedikit ragu bisa ikut bukber tahun ini, sebab kepulanganku belum ditentukan kapan. Akhirnya aku pun hanya menyimak pembicaraan mereka dengan sesekali ikut menimbrung, walaupun sekadar memberi emoticon . Dari pembicaraan itu, mereka telah sepakat mengenai waktu dan tempat. Jika tidak salah, bukber akan dilaksanakan saat 15 ha

Untuk Mereka

Kini bukan hanya para pemerintah yang tak manusiawi Namun juga rakyatnya yang berprilaku tak tahu diri Membuat kegaduhan tanpa aturan  Menimbulkan kerusahan yang tak sedikit pun menguntungkan Lihatlah, koruptor menjijikan itu kini tengah tertawa lepas Menyaksikan kebiadaban kalian di luar sana Yang seolah ingin menegakan keadilan Namun tak sedikitpun kalian menggunakan pikiran Bukan begitu caranya bung… Membakar ban di tengah jalan, sudah tidak zaman Menimbulkan kemacetan apanya yang menguntungkan Kita aktifis berpendidikan, banyak cara tuk tegakan keadilan Biarkan si bajingan itu menikmati hasil rampoknya Lihat saja, sampai kapan mereka akan bahagia Aku pikir tidak akan lama lagi Sesuai naskahnya, besok senin ia akan mati

Goresan Kegelisahan

Sampai kapan kita saling caci maki Konsep keagamaan lahir untuk perdamaian Kenapa malah jadi pertikaian? Atau mungkin kalian kurang baca? Makanya jadi kesetanan? Kalau agama menjadi alat utama tuk lahirkan peperangan Minta izin ke orangtuamu, Jadi atheis sekalian Percaya tidak percaya Muhammad, Yesus, Siddharta Gautama Sedang panik di depan Sang pencipta Menunduk malu, melihat banyak pengikutnya Yang lebih amis dari anjing tak berbulu. -----------------------------------------------------------------------------------------------------  Aku pernah mencintai Indonesia, sampai banyak bicara Pernah berisik dalam perbincangan agama, Menjadi bagian dari para pencari perdebatan Lalu aku memilih usai Bukannya, “menjadi” dan “menikmati” Lebih baik dari “meminta” dan “menghakimi?” Bukannya “menghargai” dan “menjalani” Lebih baik dari “menghardik” dan “sok paham”? Bukannya menjadi teman bicara Lebih baik dari lawan bicara?

Teruntuk Wanita Berkerudung Jingga

Selamat senja, wanita berkerudung jingga Sedang apa kau sekarang Yang jelas tidak sedang memikirkanku bukan Itu memang bukan tugasmu, tetapi kewajibanku Wanita berkerudung jingga Aku senang melihatmu dalam diam Jangan menoleh jika sedang kutatap Aku hanya takut kau tidak merasa nyaman Wanita berkerudung jingga Hatiku juga sukar berkata rindu Tidak tahu, sungguh Rindu apa yang selalu memikirkanmu Namun aku senang, kuharap kau juga begitu Wanita berkerudung jingga Aku ingin bertemu ibumu Tapi takut untuk menatapnya Pasti wajahnya tak jauh indahnya sepertimu Wanita berkerudung jingga Sepertinya Guru ngajiku salah Awalnya dulu aku percaya Ia bilang bidadari hanya ada disurga Lantas kau apa? Apakah Allah salah menempatkanmu?

Stop Meracuni Anak Dengan Lagu-Lagu Dewasa

Pada zaman sekarang ini, musik sepertinya tidak lagi bisa dikonsumsi oleh semua elemen masyarakat, terutama anak-anak. Sebab, hilangnya lagu anak-anak dan boomingnya lagu-lagu dewasa, menjadi salah satu penyebab utama. Jika dahulu mereka masih diperdengarkan dengan lagu dan lirik yang seusianya, sekarang justru sangat jarang ditemukan.  Hal ini bisa menjadi teguran bagi pertelevisian Indonesia yang di mana banyak acara-acara musik di dalamnya. Sebab yang saya lihat, acara musik hanya diperuntukkan untuk penonton dewasa saja. Padahal, tidak hanya masyarakat dewasa saja yang menonton acara tersebut, sebagian juga anak-anak. Memang tidak salah, tetapi dengan musik yang liriknya menjerumus ke bahasa dewasa seperti jatuh cinta, sakit hati, patah hati dan sebagainya lah yang menjadi permasalahan. Entah apa sebenarnya yang membuat hilangnya lagu anak-anak di Indonesia. Dari pandangan saya prbadi, ini terjadi karena lagu dewasa sekarang lebih laku ketimbang lagu anak-anak. Jika d

Menjelajahi Berbagai Museum Di Taman Mini

Hai, perkenalkan namaku Anjar Setio Mukti, panggil saja Anjar. Aku adalah murid Homeschooling biMBA. “homeschooling? yang belajarnya di rumah, gak asik ih, gak ada temen, gak bisa berbaur sama orang-orang." Iya itu menurut kebanyakan orang. Kali ini, aku akan membagikan pengalamanku saat kegiatan outing bersama teman-teman homeschooling. Mari disimak ya biar tidak salah kaprah! Ahh masa sih, kan home itu artinya rumah. Makanya simak dulu cerita saya!! Tanggal 12 oktober, saya dan teman-teman akan pergi ke Taman Mini untuk menjelajahi museum-museum yang belum pernah kita masuki sebelumnya. Satu mobil AVP dan fortuner adalah kendaraan yang siap membawa kami menuju ke sana. Jam menunjukan pukul 07:00, aku pun langsung bergegas menuju kamar mandi, selesai mandi dan menggunakan pakaian rapih aku langsung menuju ke biMBA menggunakan kuda besi biruku. Benar saja, saat aku sudah sudah sampai di sana, dua mobil cantik mengkilat sudah mengeluarkan suara mesinnya, itu pertanda ia s

Senjata Makan Tuan

Suatu hari, ada seorang anak SD bertanya kepada ayahnya mengenai apa itu politik. “Pak, politik itu apa sih?” Tanya Tono kepada bapaknya. “Duh Nak, pertanyaanmu terlalu berat untuk anak seusiamu,” Jawab bapakTono. “Tapi Tono pengen tau Pak.” Tanya Tono kembali. “Yaudah begini saja, bapak coba jelaskan sedikit dengan bahasa yang mudah dimengerti” Jawab si bapak sambil mengusap-mengusap rambut Tono “Nah, gitu dong Pak” Tutur Tono sambil tersenyum. “Bapak kan kepala keluarga yang tugasnya mencari nafkah, dimisalkan bapak ini kapitalisme. Kalo ibumu itu mengatur keuangan untuk keluarga, diibaratkan ibumu itu pemerintah. Kapitalisme dan pemerintah, jadi bapak dan ibumu tugasnya memenuhi kebutuhanmu sebagai anak, dan bapak mengibaratkan kamu ini rakyat. Nah, bi Inem pembantu kita, bapak umpamakan sebagai buruh dan adikmu yang masih kecil itu bapak anggap masa depan. Jadi kalo diibaratkan politik itu seperti itu. Sekarang coba kamu pikirkan sendiri, coba hubungkan dengan kehidupan

Mengenal Dunia Luar Angkasa Saat Kunjungan Ke Planetarium Jakarta

Planetarium Jakarta merupakan salah satu dari empat wahana simulasi langit   yang ada di Indonesia. Ada empat daerah di Indonesia yang memiliki wahana tersebut, antara lain yaitu Kutai, Kalimantan Timur, Surabaya, dan Jakarta. Namun, dari keempat wahana luar angkasa tersebut, Planetarium Jakarta yang terletak di Taman Ismail Marzuki merupakan yang tertua. Tempat itu merupakan sebuah gedung teater yang memperagakan simulasi bintang-bintang dan benda luar angkasa. Bentuk atap dari ruangannya sangat unik. Saat memasukinya, memang tampak seperti gedung teater biasa. Namun, bentuk atapnya persis menyerupai bola. Nah, atap itulah yang nantinya menjadi layar kita saat menyaksikan pertunjukan. Kali ini saya ingin membahas tentang kegiatan outing yang yang baru saja kami laksanakan kemarin.. Outing atau tamasya merupakan kegiatan wajib Homeschooling biMBA yang diadakan minimal dua kali dalam satu tahun. Kegiatan ini merupakan wisata edukasi ke tempat-tempat bersejarah dan tempat