Langsung ke konten utama

Menjelajahi Berbagai Museum Di Taman Mini


Hai, perkenalkan namaku Anjar Setio Mukti, panggil saja Anjar. Aku adalah murid Homeschooling biMBA. “homeschooling? yang belajarnya di rumah, gak asik ih, gak ada temen, gak bisa berbaur sama orang-orang." Iya itu menurut kebanyakan orang. Kali ini, aku akan membagikan pengalamanku saat kegiatan outing bersama teman-teman homeschooling. Mari disimak ya biar tidak salah kaprah!

Ahh masa sih, kan home itu artinya rumah. Makanya simak dulu cerita saya!!

Tanggal 12 oktober, saya dan teman-teman akan pergi ke Taman Mini untuk menjelajahi museum-museum yang belum pernah kita masuki sebelumnya. Satu mobil AVP dan fortuner adalah kendaraan yang siap membawa kami menuju ke sana.

Jam menunjukan pukul 07:00, aku pun langsung bergegas menuju kamar mandi, selesai mandi dan menggunakan pakaian rapih aku langsung menuju ke biMBA menggunakan kuda besi biruku. Benar saja, saat aku sudah sudah sampai di sana, dua mobil cantik mengkilat sudah mengeluarkan suara mesinnya, itu pertanda ia sudah siap untuk On The Way.

Tidak menunggu lama pukul 07:30 kita langsung keluar menuju halaman sekolah. Setelah semua berkumpu, kita langsung masuk ke mobil masing-masing dan berangkat. Di perjalanan, kita tidak ada hambatan apa pun, semuanya lancar dan aman terkendali. Hanya memerlukan waktu kurang dari satu jam untuk sampai tujuan.

Kita pun langsung menuju temPat yang pertama, yaitu museum Pusat Peragaan Ilmu Pengetauan danTeknologi (PPIPTEK). Di pintu masuk, kita disambut oleh mobil robot yang bernama Bumblebee. Setelah berfoto kita langsung masuk. Wahhhh, lukisan-lukisan tiga dimensi dan patung dinosaurus seperti menarikKu untuk mendekatinya. Setalah itu kita mendapatkan tontonan gratis tentang ilmu Sains.

Setelah kira-kira dua jam menjelajahi museum PPIPTEK, kita langsung melanjutkan perjalanan ke museum Transportasi. Di sana kita bisa melihat berbagai jenis kendaraan pada jaman dulu, seperti pesawat Garuda Indonesia pertama kali, bemo, taksi, DLL. Setelah cukup puas, kita langsung melaksanakan salat zuhur berjamaah.

Setelah itu, kami kembali melanjutkan perjalanan lagi, tapi kali ini kita akan beristirahat sejenak dan makan siang terlebih dahulu. Setelah makan siang, baru kita melanjutkan perjalanan ke museum yang ke tiga, yaitu museum Perajurit.

Di museum perajurit pun tidak kalah keren, karena museum ini termasuk yang baru, jadi tempat ini masih lumayan sepi, tapi itu tidak membuat museum itu menjadi membosankan. Di situ berisi tentang peninggalan-peninggalan sejarah pada jaman dulu yang banyak mengisahkan tentang kerajaan-kerajaan seperti majapahit, sriwijaya dan masih banyak lagi.

Waktu menunjukan pukul 03:15, kita langsung pergi ke tujuan kita yang terakhir sebelum pulang, yaitu museum penerangan. Di museum penerangan sangat banyak sekali pengetahuan-pengetahuan yang belum pernah saya lihat sebelumnya. bukan hanya melihat, tapi kita bisa langsung memegang benda-benda yang berada di sana. Itu membuat sangat menyenangkan sekali.

Sudah saatnya kita melaksanakan salat Ashar, kita pun mencari mushola yang berada di museum penerbangan. Setelah selesai salat berjamaah, kita langsung bergegas masuk ke dalam mobil untuk pulang.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruntuk Wanita Berkerudung Jingga

Selamat senja, wanita berkerudung jingga Sedang apa kau sekarang Yang jelas tidak sedang memikirkanku bukan Itu memang bukan tugasmu, tetapi kewajibanku Wanita berkerudung jingga Aku senang melihatmu dalam diam Jangan menoleh jika sedang kutatap Aku hanya takut kau tidak merasa nyaman Wanita berkerudung jingga Hatiku juga sukar berkata rindu Tidak tahu, sungguh Rindu apa yang selalu memikirkanmu Namun aku senang, kuharap kau juga begitu Wanita berkerudung jingga Aku ingin bertemu ibumu Tapi takut untuk menatapnya Pasti wajahnya tak jauh indahnya sepertimu Wanita berkerudung jingga Sepertinya Guru ngajiku salah Awalnya dulu aku percaya Ia bilang bidadari hanya ada disurga Lantas kau apa? Apakah Allah salah menempatkanmu?

Teruntuk Wanita Paling Spesial

Putaran jam berlalu Matahari kian meredupkan sinarnya Awan mulai menunjukkan pesona jingganya Tak di sangka langit menurunkan air sejuknya Menyegarkan indra penciuman Teringat ibu membuatkan secangkir teh kala dingin hujan turun Ibu, Bagaimana kabarmu Lama kita tak temu Remuk hatiku Mataku menitikan air Saat mendapat pesan Perihal menanyakan Kapan waktu pulangku Ibu, Maafkan segala perilaku Kejadian pada hari, dimana aku memberontak Aku berjanji Akan segera pulang Memeluk ragamu Mencium lembut tanganmu Ibu Ibu Dan Berkata ibu kesekian kalinya Aku rindu rumah Aku rindu masakanmu Aku rindu pelukmu Aku rindu senyummu Ibu, Aku sayang ibu

Stop Meracuni Anak Dengan Lagu-Lagu Dewasa

Pada zaman sekarang ini, musik sepertinya tidak lagi bisa dikonsumsi oleh semua elemen masyarakat, terutama anak-anak. Sebab, hilangnya lagu anak-anak dan boomingnya lagu-lagu dewasa, menjadi salah satu penyebab utama. Jika dahulu mereka masih diperdengarkan dengan lagu dan lirik yang seusianya, sekarang justru sangat jarang ditemukan.  Hal ini bisa menjadi teguran bagi pertelevisian Indonesia yang di mana banyak acara-acara musik di dalamnya. Sebab yang saya lihat, acara musik hanya diperuntukkan untuk penonton dewasa saja. Padahal, tidak hanya masyarakat dewasa saja yang menonton acara tersebut, sebagian juga anak-anak. Memang tidak salah, tetapi dengan musik yang liriknya menjerumus ke bahasa dewasa seperti jatuh cinta, sakit hati, patah hati dan sebagainya lah yang menjadi permasalahan. Entah apa sebenarnya yang membuat hilangnya lagu anak-anak di Indonesia. Dari pandangan saya prbadi, ini terjadi karena lagu dewasa sekarang lebih laku ketimbang lagu anak-anak. Ji...