Langsung ke konten utama

Perang Sonderbund, Perang Saudara Di Tanah Netral



Sebagian besar orang awam menganggap kalau Swiss adalah negara netral dan tidak pernah terlibat perang. Namun faktanya negara senetral dan sedamai Swiss juga tak luput dari peperangan. Sejarah itu terjadi pada tahun 1847. Swiss mengalami perang saudara yang dinamakan Perang Sonderbund atau Sonderbundkrieg. Konflik ini terjadi antara pihak pemerintah protestan yang pro-reformasi dan kelompok Sonderbund katolik konservatif.

Latar belakang dari perang ini dapat ditelusuri ditahun 1840an ketika kelompok partai liberal Swiss (yang terdiri dari perwakilan canton protestan) mendominasi di dewan legislatif nasional atau Tagzatsung.Salah satu dari ambisi kelompok ini adalah menekan kekuasaan gereja katolik, kelompok ini juga membuat konstitusi baru yg berniat menyatukan semua negara bagian atau biasa disebut canton.

Namun tidak semua canton menerima konstitusi ini, beberapa canton yang penduduknya mayoritas beragama katolik menolak reformasi ini dan canton Lucerne, Fribourg, Uri, Schwyz, Unterwalden, dan Zug membentuk uni sendiri yang bernama Sonderbund untuk melawan upaya reformasi yang dilakukan pemerintah federasi.

Menanggapi munculnya gerakan penentang reformasi, pemerintah federal Swiss membentuk tentara yang berjumlah 100.000 prajurit yang dipimpin oleh Guillaume Henri Dofour, seorang veteran perang napoleon untuk memerangi Sonderbund. Meskipun situasi memanas, dua canton memilih tetap netral yaitu Neuchâtel dan Appenzell Innerhoden.

Pada 9 November, tentara pemerintah berangkat menuju canton Fribourg yang dikuasai Sonderbund. 11 November Fribourg dikepung oleh tentara pemerintah yang dilengkapi 60 unit meriam untuk menembus tembok pertahanan Fribourg, namun tentara pemerintah tidak langsung menyerang Fribourg dan memilih untuk menunggu sambil membujuk musuh untuk menyerah demi meminimalisir jumlah korban.

Tanggal 13 November Jendral Dofour mengirim proposal ke kubu bertahan untuk menyerah dan uniknya di proposal itu sang jendral sengaja membocorkan rencana serangan ke kota itu yang bertujuan untuk meyakinkan musuh untuk menyerah demi keselamatan nyawa mereka. Akhirnya pihak bertahan memilih untuk mengadakan gencatan senjata untuk memperimbangkan proposal yang diberikan Dofour.

Namun gencatan senjata tidak berlangsung lama ketika terjadi miskomunikasi di kubu tentara pemerintah yang malah menyerang Fribourg, dalam pertempuran ini delapan prajurit pemerintah tewas dan pengepungan pun dihentikan. Meskipun pengepungan berakhir dengan kemenangan pihak Sonderbund namun mereka menyetujui permintaan Dofour dan menyerahkan kendali Fribourg ke tentara pemerintah.

Setelah Fribourg, Dofour berencana untuk menyerang canton lain yang dikuasai Sonderbund yaitu Lucerne. Namun sebelum ke Lucerne, tentara pemerintah harus menduduki wilayah Zug yang dikuasai Sonderbund, ada peristiwa unik ketika pasukan pemerintah menaklukan Zug pada tanggal 21 November. Ketika tentara pemerintah sampai di Zug, mereka bukannya mendapat serangan dari musuh justru disambut dengan tangan terbuka.

Seolah melupakan permusuhan diantara mereka, warga Zug memperlakukan tentara pemerintah seperti teman mereka sendiri. Pemerintah setempat setuju untuk menyerah ke kubu pemerintah dan akhirnya tentara pemerintah berhasil mendapatkan Zug tanpa pertumpahan darah dan mereka kembali melanjutkan perjalanan ke Lucerne.

Tanggal 23 November pasukan Pemerintah dan Sonderbund bertemu di Giskilon yang dekat dengan Lucerne. Pertempuran pun terjadi di antara kedua belah pihak. Prajurit pemerintah memulai serangan ke posisi tentara Sonderbund dengan menyebrangi Sungai Reuss namun mereka ditembaki oleh meriam pihak Sonderbund. Usaha untuk menyebrangi sungai tidak mudah karena mereka harus melakukan tiga kali serangan sebelum akhirnya berhasil memukul mundur tentara Sonderbund.

Tiga puluh tujuh prajurit pemerintah tewas selama pertempuran dan Pertempuran Giskilon merupakan pertempuran besar terakhir dalam sejarah Swiss Dengan kekalahan tentara Sonderbund, canton Lucerne berhasil diduduki dan tidak lama setelah pertempuran di Giskilon, uni Sonderbund bubar dan satu persatu negara anggota Sonderbund menyerah ke pemerintah federal.

Dengan menyerahnya Sonderbund tanggal 29 November 1847, Perang Sonderbund berakhir dengan kemenangan pemerintah federal. Akhirnya Konstitusi Federal Swiss berhasil disahkan pada tahun 1848 yang isinya membentuk Konfederasi Swiss sebagai republik federal.

Canton Neuchâtel dan Appenzell Innerrhoden didenda karena tidak ikut membantu melawan Sonderbund. Kedua canton ini memberikan 315.000 franc dan uang denda ini digunakan untuk membiayai para janda dan anak yatim piatu. Korban tewas dari pihak Pemerintah berjumlah 60 jiwa sedangkan dari pihak Sonderbund berjumlah 25 jiwa.

Sedikitnya jumlah korban dalam perang ini disebabkan karena pihak Pemerintah berusaha memininalisir jumlah korban baik dari tentaranya sendiri maupun tentara musuh.


Sc: http://militaryhistorynow.com/2013/01/18/charm-offensive-switzerlands-polite-war-of-1847/

https://en.wikipedia.org/wiki/Sonderbund_War

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senjata Makan Tuan

Suatu hari, ada seorang anak SD bertanya kepada ayahnya mengenai apa itu politik. “Pak, politik itu apa sih?” Tanya Tono kepada bapaknya. “Duh Nak, pertanyaanmu terlalu berat untuk anak seusiamu,” Jawab bapakTono. “Tapi Tono pengen tau Pak.” Tanya Tono kembali. “Yaudah begini saja, bapak coba jelaskan sedikit dengan bahasa yang mudah dimengerti” Jawab si bapak sambil mengusap-mengusap rambut Tono “Nah, gitu dong Pak” Tutur Tono sambil tersenyum. “Bapak kan kepala keluarga yang tugasnya mencari nafkah, dimisalkan bapak ini kapitalisme. Kalo ibumu itu mengatur keuangan untuk keluarga, diibaratkan ibumu itu pemerintah. Kapitalisme dan pemerintah, jadi bapak dan ibumu tugasnya memenuhi kebutuhanmu sebagai anak, dan bapak mengibaratkan kamu ini rakyat. Nah, bi Inem pembantu kita, bapak umpamakan sebagai buruh dan adikmu yang masih kecil itu bapak anggap masa depan. Jadi kalo diibaratkan politik itu seperti itu. Sekarang coba kamu pikirkan sendiri, coba hubungkan dengan kehidupan

Bicara Kopi

Aku menyeduhnya dengan filosofiku sendiri Setiap butirnya tersemat banyak rasa Malam ini amarahku mendominasi rasa itu Kopi hitam tanpa gula Rasa hambar yang tidak sama sekali enak Begitu orang awam menyebutnya, namun Bagiku tidak, kopi lebih dari itu  Kopi banyak menolongku Sekarang aku sedang dikedai kopi Kata ia yang kuajak bercengkrama "lagi pahit ditambah pahit" Wajar saja, ia hanya tidak tahu Sebenarnya memang begitu cara mengkonsumsi kopi Jika manis, untuk apa susah-susah meraciknya Tinggal buka lalu seduh, selesai. Kopi bukan sekadar minuman Perlu mencintainya untuk mendapatkan rasa terenak Jika tidak menggunakan filosofi, kau akan menilai itu biasa saja. Namun saat kau tahu bagaimana cara mengeksekusinya Aku yakin kau tidak lagi bisa mengelak, kopi bisa mencanduimu.

Teruntuk Wanita Berkerudung Jingga

Selamat senja, wanita berkerudung jingga Sedang apa kau sekarang Yang jelas tidak sedang memikirkanku bukan Itu memang bukan tugasmu, tetapi kewajibanku Wanita berkerudung jingga Aku senang melihatmu dalam diam Jangan menoleh jika sedang kutatap Aku hanya takut kau tidak merasa nyaman Wanita berkerudung jingga Hatiku juga sukar berkata rindu Tidak tahu, sungguh Rindu apa yang selalu memikirkanmu Namun aku senang, kuharap kau juga begitu Wanita berkerudung jingga Aku ingin bertemu ibumu Tapi takut untuk menatapnya Pasti wajahnya tak jauh indahnya sepertimu Wanita berkerudung jingga Sepertinya Guru ngajiku salah Awalnya dulu aku percaya Ia bilang bidadari hanya ada disurga Lantas kau apa? Apakah Allah salah menempatkanmu?