Langsung ke konten utama

Hebatnya Lagu Indonesia Raya

Hasil gambar untuk pemain timnas menangis


 Indonesia kebangsaanku
Bangsa dan tanah airku
Marilah kita berseru
Indonesia bersatu.


Begitulah penggalan lirik paling sakral yang membuat jiwa rakyat Indonesia menggelegar saat menyanyikannya. lagu yang diciptakan oleh W.R Supratman ini memiliki makna yang sangat dalam jika benar-benar dihayati. Tak salah jika lagu Indonesia Raya dipilih menjadi lagu kebangsaan Indonesia sampai saat ini.

Saya sendiri pernah mengalaminya. Momen itu terjadi pada tahun 2013. Bagi pecinta sepakbola, tahun 2013 merupakan tahun paling emosional yang tidak pernah terlupakan hingga saat ini. Sebab saat itu, timnas usia 19 tahun berhasil menjuarai piala AFF yang kebetulan Indonesia menjadi tuan rumah diajang tersebut. Tentu saja hal itu membuat masyarakat Indonesia bersorak gembira. sebab euforia juara dalam olahraga sepak bola sudah lama sekali tidak dirasakan oleh masyarakat Indonesia semenjak 20 tahun terakhir.

Saya ingat sekali, saat itu di kampung, kakek saya memasang televisi di teras rumah. Kita sekeluarga dan juga tetangga menonton bareng dalam satu layar televisi. Bukan karena mereka tidak memiki TV sendiri, memang hampir setiap pertandingan timnas, tempat kakek lah yang menjadi tujuan para warga disekitar untuk nobar. Sebab sepak bola akan lebih seru dan asik jika ditonton dengan beramai-ramai, apalagi jika pertandingan Indonesia.

Satu momen yang masih saya ingat yaitu saat pertandingan akan dimulai. Seperti biasa, dalam sepak bola, sebelum pertandingan resmi dimulai, masing-masing tim atau negara akan menyanyikan lagu kebangsaannya. Nah, kala itu, saat lagu kebangsaan Indonesia diputar, kita semua ikut menyanyikan bersama-sama. Saya yang pada waktu itu masih anak-anak tidak kuat menahan haru mendengar lagu Indonesia raya berkumandang. Bukan hanya saya saja sih, tapi beberapa orang disekitar juga terlihat mengeluarkan air mata, termasuk para pemain yang akan bertanding.

Hal itu membuktikan bahwa lagu Indonesia Raya begitu sakral di dalam jiwa rakyat Indonesia. Jika menyanyikannya, bukan hanya haru dan semangat bergelora yang dirasakan, namun juga terasa bahwa Indonesia itu ada dalam diri kita. Dalam artian, kita adalah bangsa yang hebat, bangsa yang kuat yang tidak bisa terpecahkan oleh apapun. Sebab kita lahir dari para pejuang gagah dari berbagai suku, ras, dan agama yang berbeda. Namun tetap kita adalah satu darah yang lahir di tanah dan air bernama Indonesia.


https://www.youtube.com/watch?v=FtczIMU8N88
https://www.youtube.com/watch?v=SFYFzDHFufk



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Senjata Makan Tuan

Suatu hari, ada seorang anak SD bertanya kepada ayahnya mengenai apa itu politik. “Pak, politik itu apa sih?” Tanya Tono kepada bapaknya. “Duh Nak, pertanyaanmu terlalu berat untuk anak seusiamu,” Jawab bapakTono. “Tapi Tono pengen tau Pak.” Tanya Tono kembali. “Yaudah begini saja, bapak coba jelaskan sedikit dengan bahasa yang mudah dimengerti” Jawab si bapak sambil mengusap-mengusap rambut Tono “Nah, gitu dong Pak” Tutur Tono sambil tersenyum. “Bapak kan kepala keluarga yang tugasnya mencari nafkah, dimisalkan bapak ini kapitalisme. Kalo ibumu itu mengatur keuangan untuk keluarga, diibaratkan ibumu itu pemerintah. Kapitalisme dan pemerintah, jadi bapak dan ibumu tugasnya memenuhi kebutuhanmu sebagai anak, dan bapak mengibaratkan kamu ini rakyat. Nah, bi Inem pembantu kita, bapak umpamakan sebagai buruh dan adikmu yang masih kecil itu bapak anggap masa depan. Jadi kalo diibaratkan politik itu seperti itu. Sekarang coba kamu pikirkan sendiri, coba hubungkan dengan kehidupan

Bicara Kopi

Aku menyeduhnya dengan filosofiku sendiri Setiap butirnya tersemat banyak rasa Malam ini amarahku mendominasi rasa itu Kopi hitam tanpa gula Rasa hambar yang tidak sama sekali enak Begitu orang awam menyebutnya, namun Bagiku tidak, kopi lebih dari itu  Kopi banyak menolongku Sekarang aku sedang dikedai kopi Kata ia yang kuajak bercengkrama "lagi pahit ditambah pahit" Wajar saja, ia hanya tidak tahu Sebenarnya memang begitu cara mengkonsumsi kopi Jika manis, untuk apa susah-susah meraciknya Tinggal buka lalu seduh, selesai. Kopi bukan sekadar minuman Perlu mencintainya untuk mendapatkan rasa terenak Jika tidak menggunakan filosofi, kau akan menilai itu biasa saja. Namun saat kau tahu bagaimana cara mengeksekusinya Aku yakin kau tidak lagi bisa mengelak, kopi bisa mencanduimu.

Teruntuk Wanita Berkerudung Jingga

Selamat senja, wanita berkerudung jingga Sedang apa kau sekarang Yang jelas tidak sedang memikirkanku bukan Itu memang bukan tugasmu, tetapi kewajibanku Wanita berkerudung jingga Aku senang melihatmu dalam diam Jangan menoleh jika sedang kutatap Aku hanya takut kau tidak merasa nyaman Wanita berkerudung jingga Hatiku juga sukar berkata rindu Tidak tahu, sungguh Rindu apa yang selalu memikirkanmu Namun aku senang, kuharap kau juga begitu Wanita berkerudung jingga Aku ingin bertemu ibumu Tapi takut untuk menatapnya Pasti wajahnya tak jauh indahnya sepertimu Wanita berkerudung jingga Sepertinya Guru ngajiku salah Awalnya dulu aku percaya Ia bilang bidadari hanya ada disurga Lantas kau apa? Apakah Allah salah menempatkanmu?