Langsung ke konten utama

Perang Boer


Part 1

Perang Boer merupakan perang yg terjadi di Afrika Selatan, Anatar Imperium Britania Melawan dua Republik Boer. Yakni Negara Bebas Oranje dan Republik Transvaal, antara abad ke 19 dan awal abad 20. Orang Boer atau Afrikaner merupakan keturunan Kolonis Belanda yang sebagai pioner merambah ke pedalaman Afrika Selatan dan mendirikan Oranje Vrijstaat dan Zuid-Afrikaanse Republiek.

Orang Boer Menamai perang ini sebagai perang kemerdekaan. Tokoh nasional Indonesia Ernest Douwes Dekker pernah berpartisipasi pada perang ini di kubu Republik Transvaal.


Latar Belakang Perang Boer

Pada tahun 1652 perusahaan dagang VOC yg berbasis di Belanda, mendirikan pos dagang di ujung selatan pesisir benua Afrika sebagai lokasi transit antara Belanda dan Kepulauan Indonesia. Pendirian pos dagang tersebut sekaligus menjadi momen awal masuknya imigran-imigran Belanda (Boer). Wilayah yg ditinggali oleh orang-orang Boer dikenal dengan nama Kaapkolonie (Koloni semenanjung cape colony). Sementara itu di Eropa pada tahun 1795, wilayah Belanda ditaklukkan oleh pasukan Perancis pimpinan Napoleon Bonaparte.

Berkuasanya Perancis Atas Belanda secara otomatis membuat Perancis juga memiliki kekuasaan atas Koloni-koloni Belanda di benua lain, tak terkecuali Kaapkolonie. Inggris selaku negara rival Perancis meresponnya dengan menduduki Kaapkolonie di tahun yang sama. Awalnya penduduk Boer Di Kaapkolonie tidak menunjukkan penolakan terhadap pendudukan Inggris di Kaapkolonie. Namun, ketika Inggris memaksa penduduk Boer untuk menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama dan menghapus perbudakan yg selama ini dilakukan penduduk Boer, ribuan penduduk Boer kemudian bermigrasi ke kekawasan pedalaman di sebelah timur laut untuk mendirikan kompleks pemukiman baru.

Peristiwa migrasi orang-orang Boer ke pedalaman Afrika Selatan dikenal dengan sebutan "Groot Trek" dan berujung pada lahirnya negara-negara baru bentukan orang-orang Boer. Negara-negara tersebut antara lain

Oranje Vry Staat (OVS) dan Zuid Afrikaanse Republiek (ZAR) atau dikenal dengan sebutan Transvaal. Inggris pada awalnya membiarkan OVS dan ZAR berdiri sendiri sebagai negara merdeka karena upaya penaklukan keduanya dianggap kurang menguntungkan. Namun ketika tahun 1867 beredar kabar kalau di sungai Orange Dan Vaal terdapat kandungan berlian, Inggris pun mulai menaruh perhatian serius pada daerah tersebut.

Kondisi ZAR pada waktu itu sedang bermasalah akibat konflik dengan kelompok pribumi dan keengganan rakyat ZAR untuk membayar pajak. Maka, pada tahun 1877 Inggris mengeluarkan deklarasi kalau ZAR adalah bagian dari wilayah Inggris. Pemerintah ZAR sebenarnya menolak, namun karena negara mereka sedang berada dalam kondisi nyaris bangkrut, ZAR tidak menunjukkan penolakan berlebihan terhadap deklarasi tersebut sehingga ZAR pun sejak saat itu menjadi koloni Inggris. Namun semuanya berubah pada tahun 1880, seorang Boer yg bernama Piet Bezeidenhout, barang-barangnya disita paksa oleh petugas pemerintah karena menunggak pajak.

Peristiwa tersebut berbuntut panjang karena ketika barang-barang tersebut sedang dilelang, sekelompok orang menyerbu gedung lelang dan mengambil kembali barang-barang hasil sitaan. Lalu ketika petugas mencoba menangkap Piet Bezeidenhout, ratusan orang Boer secara sukarela mempersenjatai diri mereka untuk menggagalkan upaya penangkapan Piet Bezeidenhout. Memburuknya hubungan antara pemerintah kolonial Transvaal dengan orang-orang Boer kemudian berujung pada digelarnya rapat Akbar oleh orang Boer pada tanggal 16 Desember 1880. Dalam rapat tersebut, mereka memproklamasikan berdirinya pemerintahan tandingan, sekaligus menandai dimulainya perang Boer pertama.


Sumber:
http://www.re-tawon.com/2016/06/perang-boer-konflik-sesama-kulit-putih.html?m=1

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Perang_Boer

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Teruntuk Wanita Berkerudung Jingga

Selamat senja, wanita berkerudung jingga Sedang apa kau sekarang Yang jelas tidak sedang memikirkanku bukan Itu memang bukan tugasmu, tetapi kewajibanku Wanita berkerudung jingga Aku senang melihatmu dalam diam Jangan menoleh jika sedang kutatap Aku hanya takut kau tidak merasa nyaman Wanita berkerudung jingga Hatiku juga sukar berkata rindu Tidak tahu, sungguh Rindu apa yang selalu memikirkanmu Namun aku senang, kuharap kau juga begitu Wanita berkerudung jingga Aku ingin bertemu ibumu Tapi takut untuk menatapnya Pasti wajahnya tak jauh indahnya sepertimu Wanita berkerudung jingga Sepertinya Guru ngajiku salah Awalnya dulu aku percaya Ia bilang bidadari hanya ada disurga Lantas kau apa? Apakah Allah salah menempatkanmu?

Teruntuk Wanita Paling Spesial

Putaran jam berlalu Matahari kian meredupkan sinarnya Awan mulai menunjukkan pesona jingganya Tak di sangka langit menurunkan air sejuknya Menyegarkan indra penciuman Teringat ibu membuatkan secangkir teh kala dingin hujan turun Ibu, Bagaimana kabarmu Lama kita tak temu Remuk hatiku Mataku menitikan air Saat mendapat pesan Perihal menanyakan Kapan waktu pulangku Ibu, Maafkan segala perilaku Kejadian pada hari, dimana aku memberontak Aku berjanji Akan segera pulang Memeluk ragamu Mencium lembut tanganmu Ibu Ibu Dan Berkata ibu kesekian kalinya Aku rindu rumah Aku rindu masakanmu Aku rindu pelukmu Aku rindu senyummu Ibu, Aku sayang ibu

Stop Meracuni Anak Dengan Lagu-Lagu Dewasa

Pada zaman sekarang ini, musik sepertinya tidak lagi bisa dikonsumsi oleh semua elemen masyarakat, terutama anak-anak. Sebab, hilangnya lagu anak-anak dan boomingnya lagu-lagu dewasa, menjadi salah satu penyebab utama. Jika dahulu mereka masih diperdengarkan dengan lagu dan lirik yang seusianya, sekarang justru sangat jarang ditemukan.  Hal ini bisa menjadi teguran bagi pertelevisian Indonesia yang di mana banyak acara-acara musik di dalamnya. Sebab yang saya lihat, acara musik hanya diperuntukkan untuk penonton dewasa saja. Padahal, tidak hanya masyarakat dewasa saja yang menonton acara tersebut, sebagian juga anak-anak. Memang tidak salah, tetapi dengan musik yang liriknya menjerumus ke bahasa dewasa seperti jatuh cinta, sakit hati, patah hati dan sebagainya lah yang menjadi permasalahan. Entah apa sebenarnya yang membuat hilangnya lagu anak-anak di Indonesia. Dari pandangan saya prbadi, ini terjadi karena lagu dewasa sekarang lebih laku ketimbang lagu anak-anak. Ji...